Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang masih bisa terjadi selama bulan puasa. Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar, menyebutkan bahwa curah hujan yang masih tinggi di beberapa daerah berpotensi memicu berbagai bencana, mulai dari angin kencang, tanah longsor, hingga banjir.

Masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan, terutama di wilayah Garut selatan, diimbau untuk lebih berhati-hati dan menghindari daerah rawan longsor, terutama saat hujan deras turun. Jika terjadi peristiwa yang membahayakan, warga diminta segera melapor kepada petugas terdekat agar dapat ditangani dengan cepat.

Dalam kurun waktu empat bulan terakhir, BPBD mencatat sebanyak 199 bencana telah terjadi di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut. Rinciannya meliputi 102 kejadian tanah longsor, 81 kasus angin puting beliung dan angin kencang, serta 16 kejadian banjir dan banjir bandang. Dampak dari bencana ini cukup signifikan, dengan total 604 rumah yang tergenang, 344 rumah mengalami kerusakan ringan, 11 rumah rusak sedang, dan 28 rumah mengalami kerusakan berat.

Selain itu, bencana ini juga berdampak pada 984 jiwa dari 397 keluarga, dengan korban jiwa meliputi satu orang meninggal dunia, dua orang luka-luka, serta satu orang dinyatakan hilang. Fasilitas umum juga tak luput dari kerusakan, termasuk 15 bangunan sekolah, dua tempat ibadah, serta puluhan infrastruktur jalan dan jembatan. Dengan situasi ini, masyarakat diharapkan tetap siaga dan mengikuti arahan BPBD untuk mengurangi risiko serta dampak dari bencana yang bisa terjadi kapan saja.