Hutan Hafren: Viral di Media Sosial, Keindahan yang Terkikis oleh Wisatawan

Hutan Hafren, permata tersembunyi yang terletak di jantung Wales, kini menghadapi kerusakan serius setelah viral di media sosial. Dulu dikenal sebagai lokasi yang damai dan alami, kini Hutan Hafren yang indah di kawasan Wales tengah ini dipenuhi sampah, kemacetan, dan protes dari warga lokal yang merasa kehilangan tempat favorit mereka untuk menikmati ketenangan.

Hutan Hafren, yang luasnya sekitar 39 hektar, menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan air terjun yang mempesona, pohon pinus yang menjulang tinggi, serta jalur setapak sepanjang setengah mil yang sangat cocok untuk para pecinta alam. Sebelumnya, tempat ini menjadi lokasi favorit warga lokal untuk berjalan-jalan bersama anjing mereka, jauh dari hiruk-pikuk kota besar. Namun, belakangan ini, hutan yang memiliki sejarah hampir 90 tahun ini mulai viral setelah sebuah video TikTok menggambarkan keindahan alamnya yang memikat banyak wisatawan.

Video yang viral tersebut justru membawa dampak buruk. Ratusan wisatawan kini datang setiap minggu, menyebabkan sampah berserakan, kemacetan parah, dan kesulitan bagi penduduk lokal yang ingin menikmati ketenangan di tempat yang dulunya begitu damai.

Seorang warga lokal, Gail Olwen Gwesyn-Price (78), mengungkapkan rasa kecewanya. Dulu, ia sering mengunjungi hutan untuk menikmati ketenangan dan berjalan-jalan bersama anjing-anjingnya. Namun, kini ia merasa enggan untuk kembali. “Dulu saya tinggal hanya 20 menit dari sana, dan saya sering pergi ke sana untuk bertemu teman-teman dan mengajak anjing-anjing jalan-jalan. Sangat menyenangkan memiliki tempat yang tenang dan damai untuk berjalan-jalan. Tetapi sekarang, saya tidak mau lagi ke sana tempat itu sudah hancur,” kata Gail. Ia juga menambahkan bahwa meskipun daerah ini memang membutuhkan pariwisata, kedatangan wisatawan justru tidak memberikan dampak positif.

Kondisi yang memprihatinkan juga dirasakan oleh wisatawan yang datang ke Hutan Hafren. Steve Hiscock, yang datang dari Portsmouth, mengaku kecewa dengan kondisi hutan yang telah rusak. “Di mana-mana ada kantong sampah berserakan, benar-benar menjijikkan. Kami melihat sekelompok orang keluar dari mobil dan membuang sampah sembarangan. Ini sangat mengecewakan,” ujarnya.

Kemacetan lalu lintas yang semakin parah juga menjadi masalah besar. Jalan sempit menuju hutan kini dipenuhi oleh mobil-mobil wisatawan dan kendaraan berkemah. Beberapa penduduk mulai mengunggah video yang mendokumentasikan kekacauan lalu lintas di sekitar hutan. Salah satunya, Mat Edwards, yang rumahnya berbatasan langsung dengan hutan, mengungkapkan kekesalannya. “Jalan menuju tempat parkir sangat sempit dan banyak kendaraan yang berusaha melewati jalur sempit tersebut. Ini sangat mengganggu kami, penduduk setempat, dan juga para petani,” ujarnya dalam video yang diunggahnya.

Pemerintah setempat juga turut angkat bicara. Wakil Wali Kota Dewan Kota Llanidloes, John Glyn Hughes, menyuarakan keprihatinannya atas kondisi jalan menuju hutan. “Jalan menuju Hutan Hafren sangat sempit, dengan sedikit ruang untuk kendaraan melewati. Di sisi jalan terdapat lereng curam tanpa penghalang. Para pengunjung sering melaju terlalu cepat tanpa menyadari betapa bahayanya jalan ini,” ujarnya. Selain itu, masalah fasilitas yang tidak memadai, seperti parkir yang terbatas dan minimnya toilet, juga semakin memperburuk keadaan.

Sebagai respons, anggota dewan Trudy Davies mengimbau para wisatawan untuk lebih menghargai keindahan alam setempat. “Hutan Hafren dan sumber Sungai Severn selalu menjadi permata tersembunyi bagi kami, penduduk setempat. Kami hanya meminta agar pengunjung menjaga keindahan tempat ini, tidak membuang sampah sembarangan, karena itu tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga bisa membahayakan satwa liar yang ada di sana,” kata Trudy.

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, semakin jelas bahwa Hutan Hafren, yang dulunya adalah surga tersembunyi, kini sedang berjuang untuk tetap mempertahankan keindahannya. Semua pihak berharap agar pengunjung lebih memperhatikan dampak yang mereka bawa, demi menjaga keaslian tempat yang selama ini menjadi kebanggaan warga lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *