https://acompanhanteslisboa.net

Rupiah Melemah di Awal Perdagangan, Terseret Faktor Eksternal

Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta. Mata uang Garuda tercatat turun 21 poin atau 0,13 persen ke level Rp16.609 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.588 per dolar AS. Pelemahan ini diduga dipengaruhi oleh sentimen global yang masih memberikan tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Beberapa faktor eksternal turut mempengaruhi pergerakan rupiah, seperti kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang masih mempertahankan suku bunga tinggi. Sikap The Fed yang cenderung hawkish membuat investor cenderung beralih ke aset berdenominasi dolar AS, sehingga menekan mata uang lain. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global dan tensi geopolitik turut menambah tekanan terhadap rupiah.

Di dalam negeri, pelaku pasar masih mencermati langkah Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar. Intervensi di pasar valuta asing dan strategi moneter yang diterapkan diharapkan dapat meredam volatilitas rupiah agar tidak melemah lebih dalam. Meskipun mengalami pelemahan di awal perdagangan, rupiah masih berpotensi bergerak stabil seiring dengan masuknya aliran investasi asing ke pasar obligasi dan saham Indonesia.

Analis memperkirakan bahwa pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini masih akan dipengaruhi oleh data ekonomi global serta perkembangan terbaru dari kebijakan The Fed. Pelaku pasar diimbau untuk tetap waspada terhadap sentimen eksternal yang dapat memberikan tekanan lebih lanjut terhadap rupiah dalam beberapa waktu ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *