https://acompanhanteslisboa.net

PMI Manufaktur dan Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Kuat di Tengah Dinamika Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa sektor manufaktur Indonesia masih menunjukkan performa yang solid, sebagaimana tercermin dalam Purchasing Manager Index (PMI) dan neraca perdagangan yang tetap kuat. Hal ini sejalan dengan laporan lembaga pemeringkat internasional Moody’s yang menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia tetap tangguh berkat pertumbuhan yang stabil. Sri Mulyani menyampaikan bahwa indikator ekonomi nasional saat ini berada dalam kondisi yang baik, mencerminkan daya tahan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.

Saat ditanya mengenai rencana pemerintah terkait kenaikan royalti dari sektor pertambangan mineral dan batu bara, Sri Mulyani memilih untuk menunda memberikan tanggapan lebih lanjut. Pemerintah masih menggodok perubahan regulasi melalui revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2022 dan PP Nomor 26 Tahun 2022 yang mengatur tarif dan penerimaan negara dari sektor pertambangan. Menurutnya, keputusan tersebut baru akan diumumkan setelah regulasi resmi disahkan.

Sementara itu, data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa PMI manufaktur Indonesia pada Februari 2025 mencapai angka 53,6, meningkat 1,7 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Capaian ini sekaligus menandai level tertinggi dalam 11 bulan terakhir, menunjukkan ekspansi yang terus berlanjut dalam sektor industri. Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia masih mencatat surplus sebesar 3,12 miliar dolar AS, meskipun mengalami penurunan sebesar 380 juta dolar AS dibandingkan Januari 2025. Dengan angka-angka tersebut, ekonomi Indonesia tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang positif di tengah dinamika global yang terus berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *