Peran Perguruan Tinggi Luar Negeri dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia
Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mengunjungi sebuah Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) yang baru saja membuka cabangnya di Jakarta, Indonesia. Kehadiran Georgetown University, yang dikenal sebagai salah satu universitas terkemuka dunia, di Jakarta tentu menjadi kabar yang menggembirakan. Ini menambah daftar panjang PTLN yang sudah beroperasi di Indonesia, seperti Monash University di Jakarta, Deakin Lancaster di Bandung, dan Western Sydney University di Surabaya. Peningkatan jumlah PTLN ini mencerminkan semakin tingginya perhatian terhadap sektor pendidikan tinggi di Indonesia.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan prosedur pembukaan PTLN melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Perpemdikbud) No 10/2021. Peraturan ini mengatur berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh universitas luar negeri yang ingin membuka cabang di Indonesia, mulai dari peringkat universitas hingga program studi yang ditawarkan. Meskipun keberhasilan PTLN di Indonesia memerlukan waktu untuk diuji, saya melihatnya sebagai peluang yang sangat besar untuk memajukan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Kehadiran PTLN memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses pendidikan dari universitas-universitas ternama dunia tanpa perlu pergi ke luar negeri. Fenomena internasionalisasi pendidikan yang kini menjadi tren global tentu akan memberi dampak positif bagi mahasiswa Indonesia yang ingin merasakan atmosfer belajar di institusi dengan reputasi internasional.
Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, Indonesia masih tertinggal dalam jumlah kampus asing yang beroperasi. Singapura dan Malaysia telah lama memiliki kampus asing dan mampu menarik banyak mahasiswa internasional. Walaupun Indonesia telah memulai berbagai langkah seperti program mobilitas mahasiswa dan beasiswa untuk mahasiswa asing, negara ini masih membutuhkan terobosan lebih lanjut untuk menarik lebih banyak mahasiswa internasional.
Kehadiran PTLN di Indonesia diharapkan dapat menciptakan persaingan yang sehat dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia. Hal ini tentu akan mendorong perguruan tinggi di dalam negeri untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Saat ini, Universitas Indonesia adalah satu-satunya universitas di Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar 1000 universitas terbaik dunia versi Times Higher Education (THE). Meskipun peringkat bukan satu-satunya indikator kualitas, peringkat ini tetap menjadi salah satu acuan dalam meningkatkan daya saing Indonesia di dunia pendidikan global.
PTLN yang hadir juga sejalan dengan strategi globalisasi yang banyak diterapkan oleh universitas di seluruh dunia. Konsep “Interconnected World” menjadi salah satu kunci agar universitas bisa bersaing di level dunia. Melalui kolaborasi internasional dalam penelitian dan program akademik lainnya, kualitas pendidikan di Indonesia diharapkan dapat semakin berkembang. Dengan adanya PTLN, mahasiswa Indonesia juga akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa internasional yang akan memperkaya pengalaman belajar mereka.
Agar dapat memanfaatkan peluang ini, perguruan tinggi di Indonesia perlu melakukan adaptasi dan inovasi agar mampu bersaing dengan universitas-universitas internasional. Kolaborasi antar perguruan tinggi dalam dan luar negeri, program pertukaran mahasiswa, serta riset bersama merupakan langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Selain itu, kehadiran PTLN diharapkan dapat mendorong pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan investasi dalam pendidikan. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia tidak hanya dapat memanfaatkan peluang internasionalisasi pendidikan ini, tetapi juga mempercepat transformasi pendidikan tinggi di dalam negeri agar lebih berkualitas dan menarik bagi mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri.