https://acompanhanteslisboa.net

Penjelasan Ilmiah BNPB Soal Penyebab Banjir Bandang di Rua Ternate

Ternate, 5 September 2024 – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan penjelasan ilmiah mengenai penyebab banjir bandang yang melanda kawasan Rua di Ternate, Maluku Utara, pada awal September 2024. Banjir bandang tersebut telah mengakibatkan kerusakan parah di beberapa wilayah dan menelan korban jiwa.

Penjelasan dari BNPB ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian tersebut.

Hujan Ekstrem dan Intensitas Curah Hujan

Menurut Dr. Rizky Hidayat, ahli meteorologi dari BNPB, penyebab utama banjir bandang di Rua adalah hujan ekstrem yang terjadi dalam waktu singkat.

“Kami mencatat bahwa dalam periode 24 jam sebelum kejadian, daerah Rua mengalami curah hujan yang sangat tinggi, mencapai lebih dari 200 mm. Ini jauh di atas batas normal dan berpotensi menyebabkan aliran air yang sangat deras,” jelas Dr. Rizky.

Hujan ekstrem ini menyebabkan aliran sungai dan saluran drainase di daerah tersebut meluap, mengakibatkan banjir bandang yang merusak.

Selain itu, BNPB juga mencatat bahwa pola curah hujan di daerah ini cenderung meningkat dalam beberapa bulan terakhir, kemungkinan sebagai dampak dari perubahan iklim global.

Kerusakan Serta Deforestasi Lingkungan

Faktor kedua yang berkontribusi terhadap banjir bandang adalah kerusakan lingkungan, khususnya deforestasi yang terjadi di wilayah sekitar Rua. Dr. Anita Putri, seorang ahli ekologi dari BNPB, menjelaskan bahwa penebangan hutan dan konversi lahan untuk pertanian telah mengurangi kapasitas penyerapan tanah dan meningkatkan risiko banjir.

“Hutan memiliki sebuah fungsi penting dalam menyerap air hujan serta mengatur aliran ke sungai. Ketika hutan ditebang, kemampuan tanah untuk menyerap air berkurang, sehingga meningkatkan risiko banjir,” ujar Dr. Anita.

Kesadaran dan Persiapan


Dalam penjelasan ini, BNPB juga menyoroti pentingnya kesadaran dan persiapan masyarakat terhadap risiko bencana. Letnan Jenderal Doni Monardo, Kepala BNPB, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana dan mengikuti sistem peringatan dini.

“Penting bagi kita untuk memiliki sistem peringatan dini yang efektif dan membangun kapasitas masyarakat untuk menghadapi bencana. Kesiapsiagaan dan edukasi adalah kunci dalam mengurangi dampak dari bencana alam,” ungkap Letjen Doni.

Penanganan dan Bantuan


Pasca-banjir bandang, BNPB bersama pemerintah daerah dan relawan telah melakukan upaya penanganan darurat, termasuk evakuasi korban, distribusi bantuan, dan pembersihan area terdampak. Tim penanggulangan bencana juga melakukan penilaian kerusakan untuk merencanakan pemulihan jangka panjang.

Penutupan


Penyebab banjir bandang di Rua Ternate yang diidentifikasi oleh BNPB menunjukkan betapa pentingnya memahami faktor-faktor cuaca ekstrem dan dampak lingkungan dalam upaya mitigasi bencana.

Dengan informasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan dan persiapan menghadapi bencana.

Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk bekerja sama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat sistem peringatan dini agar kejadian serupa dapat diantisipasi dan dikurangi dampaknya di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *