https://acompanhanteslisboa.net

Mengubah Defisit Anggaran Menjadi Peluang: Strategi Indonesia Mengelola Keuangan Publik

Pada Februari 2025, Indonesia mengalami defisit anggaran sebesar Rp31,2 triliun, menandakan perlunya reformasi dalam manajemen keuangan publik. Kondisi ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global serta perubahan struktural dalam negeri yang semakin menekan anggaran negara. Selama ini, pendekatan fiskal yang hanya berfokus pada pemotongan belanja, peningkatan utang, atau kenaikan pajak telah terbukti tidak cukup efektif dalam menjaga keseimbangan keuangan negara. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengadopsi strategi baru dengan mengoptimalkan aset publik untuk menciptakan sumber pendapatan alternatif.

Saat ini, sistem akuntansi berbasis kas yang masih diterapkan di Indonesia hanya mencatat transaksi saat uang berpindah tangan, tanpa mempertimbangkan nilai aset serta kewajiban jangka panjang. Akuntansi akrual, seperti yang diterapkan di beberapa negara maju, memberikan gambaran lebih akurat terhadap kondisi keuangan negara. Dengan sistem ini, nilai aset seperti infrastruktur, properti pemerintah, dan kewajiban pensiun pegawai negeri dapat dikelola secara lebih transparan dan efisien. Contohnya, kota Pittsburgh di AS menemukan bahwa asetnya memiliki nilai 70 kali lipat dari yang tercatat secara resmi, membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan negara tanpa harus mengandalkan pajak semata.

Negara-negara seperti Singapura dan Malaysia telah menunjukkan keberhasilan dalam mengelola aset publik melalui dana kekayaan negara (PWFs). Temasek Holdings di Singapura, misalnya, mengelola aset senilai $315 miliar dan menyumbang sekitar 20 persen dari belanja pemerintah melalui hasil investasi. Indonesia sendiri memiliki aset BUMN senilai Rp11.000 triliun, tetapi kontribusinya terhadap APBN masih sangat minim. Jika aset ini dikelola lebih baik melalui mekanisme yang transparan dan profesional, defisit anggaran dapat ditekan tanpa harus menambah beban masyarakat.

Pemerintah juga harus berhati-hati dalam mengelola utang dan aset strategis. Alih-alih menjual aset negara secara tergesa-gesa seperti yang terjadi di beberapa negara lain, Indonesia harus fokus pada peningkatan pendapatan operasional dari aset yang sudah dimiliki. Dengan memperkuat kebijakan akuntansi akrual, membentuk PWFs nasional, dan memanfaatkan kerja sama global, Indonesia dapat mengubah tantangan defisit menjadi peluang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *