Kerugian Bencana Alam di Karangasem Januari 2025 Capai Rp755 Juta, BPBD Imbau Warga Waspada
Pada Januari 2025, Kabupaten Karangasem mengalami kerugian signifikan akibat bencana alam, dengan total estimasi kerugian mencapai Rp755 juta yang tersebar di seluruh kecamatan, termasuk Karangasem, Sidemen, Manggis, Bebandem, Abang, Selat, Rendang, dan Kubu. Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada rumah warga, pura pribadi dan kelompok, serta infrastruktur seperti jalan yang putus di Datah, Kecamatan Abang.
Kerugian terbesar terjadi di Kecamatan Karangasem, dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp270 juta akibat kerusakan pada beberapa rumah dan pura. Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, melaporkan bahwa ada 11 kasus bencana di Kecamatan Karangasem, yang mengakibatkan satu orang mengalami luka ringan, tiga keluarga terdampak, dan dua orang mengungsi.
Estimasi kerugian terbesar selanjutnya terjadi di Kecamatan Bebandem (Rp150 juta), Manggis (Rp130 juta), Kubu (Rp120 juta), Abang (Rp35 juta), Sidemen (Rp40 juta), dan Selat (Rp10 juta). Sementara itu, Kecamatan Rendang tidak melaporkan kerugian. Tercatat total ada 7 kejadian bencana selama Januari 2025, dengan bencana pohon tumbang (30 kasus), longsor yang merusak bangunan (19 kasus), serta gelombang tinggi, hujan, dan banjir.
Bencana terbanyak terjadi di Kecamatan Manggis dengan 19 kasus, disusul oleh Kecamatan Karangasem (11 kasus), Kubu (10 kasus), Bebandem (10 kasus), Abang (7 kasus), Sidemen (4 kasus), dan Selat serta Rendang masing-masing 3 kasus.
Menurut Arimbawa, sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) terdampak oleh bencana, dengan 20 jiwa terpaksa mengungsi sementara. BPBD Karangasem mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu. Warga diminta untuk tidak mendekati pohon atau tebing saat hujan, untuk menghindari risiko pohon tumbang atau longsor.
Selain itu, warga diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan di aliran air, untuk mencegah banjir, serta melakukan pemangkasan pohon yang berpotensi membahayakan. BPBD Karangasem akan terus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, dan instansi terkait lainnya untuk menanggulangi potensi bencana lebih lanjut.