Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan tanda-tanda positif, dengan estimasi mencapai 5,1%. Hal ini disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan terbarunya, yang menyebutkan bahwa meredanya tekanan global menjadi faktor utama di balik optimisme ini.

Sektor ekspor Indonesia menunjukkan pemulihan yang signifikan seiring dengan membaiknya permintaan global. Setelah mengalami penurunan akibat ketegangan perdagangan dan dampak pandemi, komoditas utama seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan produk elektronik kembali mendapatkan pangsa pasar yang baik di negara-negara tujuan. Ini berkontribusi positif terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Peningkatan investasi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Dengan berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung investasi asing, sektor infrastruktur dan industri manufaktur mulai mendapatkan perhatian lebih dari investor. Proyek-proyek besar yang sedang berjalan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya saing nasional.

Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi. Program-program sosial dan bantuan langsung tunai untuk masyarakat telah membantu menjaga daya beli, terutama di tengah inflasi yang masih mengganggu. Selain itu, kebijakan fiskal yang proaktif diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

BPS juga memprediksi bahwa sektor-sektor kunci seperti perdagangan, konstruksi, dan pertanian akan mengalami pertumbuhan yang positif. Sektor pariwisata, yang sempat terpukul oleh pandemi, juga mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.

Dengan berbagai faktor yang mendukung, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% di tahun 2024 memberikan harapan bagi pemulihan yang lebih kuat. Upaya kolaboratif antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat akan sangat penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ini dapat tercapai dan berkelanjutan.