Taman Nasional Gunung Merapi Terapkan Tiket Cashless, Ini Manfaatnya!
Mulai 31 Januari 2025, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Resmi Terapkan Pembayaran Non-Tunai di Obyek Wisata Alam
Sebagai bagian dari modernisasi sistem transaksi, mulai 31 Januari 2025, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menerapkan kebijakan baru dalam pembayaran tiket masuk ke obyek wisata alam (OWA) di bawah pengelolaannya. Kini, pengunjung diwajibkan menggunakan metode pembayaran non-tunai atau cashless melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Kebijakan ini diumumkan secara resmi pada 30 Januari 2025 dan bertujuan meningkatkan efisiensi serta kemudahan bagi wisatawan.
Kepala Balai TNGM, M Wahyudi, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan implementasi dari arahan Menteri Kehutanan untuk mendorong digitalisasi dalam sektor wisata alam. “Per 31 Januari 2025, seluruh pengunjung yang memasuki kawasan OWA di TNGM sudah bisa membayar tiket masuk secara digital,” ujarnya saat diwawancarai pada Jumat (31/1/2025).
Fasilitas pembayaran QRIS ini tersedia di sejumlah pos tiket yang telah ditentukan, termasuk di OWA Tlogo Muncar (Pakem, Sleman), OWA Plunyon dan Kalikuning Park (Cangkringan, Sleman),OWA Deles Indah yang terletak di Kemalang, Klaten, serta OWA Jurang Jero di Srumbung, Magelang. Pengunjung cukup memindai kode QR yang telah disediakan untuk menyelesaikan transaksi tanpa perlu menggunakan uang tunai.
Untuk tarif tiket masuk, wisatawan domestik dikenakan biaya Rp 10.000 per orang per hari pada hari biasa (Senin-Sabtu). Sementara itu, rombongan pelajar atau mahasiswa dengan minimal lima orang mendapatkan tarif khusus sebesar Rp 5.000 per orang per hari. Pada hari libur atau cuti bersama, harga tiket meningkat menjadi Rp 15.000 per orang per hari, dan untuk rombongan pelajar serta mahasiswa menjadi Rp 7.500 per orang per hari.
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, tarif yang berlaku adalah Rp 150.000 per orang per hari. Selain itu, terdapat biaya retribusi kendaraan, yakni Rp 2.000 per hari untuk sepeda, Rp 5.000 per hari untuk sepeda motor, Rp 10.000 per hari untuk mobil, dan Rp 50.000 per hari untuk kendaraan roda enam atau lebih. Wisatawan yang ingin berkemah juga dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 5.000 per orang per hari.
Wahyudi menambahkan bahwa petugas di pos tiket akan siap membantu wisatawan dalam proses pembayaran non-tunai serta memastikan kelancaran penerapan sistem ini. “Kami berharap sistem cashless ini dapat mempercepat transaksi, meningkatkan keamanan, serta memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengunjung,” tutupnya.
Dengan penerapan pembayaran digital ini, TNGM berupaya meningkatkan transparansi pengelolaan wisata alam sekaligus mendukung pengelolaan kawasan konservasi yang lebih modern dan efisien.