https://acompanhanteslisboa.net

Sulastri Terpaksa Relakan Kampungnya Hancur Akibat Tanah Gerak di Trenggalek

Trenggalek – Bencana longsor susulan berskala besar mengguncang Dusun Depok, Kecamatan Suruh, Trenggalek, pada Selasa (17/12/2024) sore. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan tanah bergerak, memicu ketegangan di kalangan warga yang berusaha menyelamatkan diri.

“Saat itu hujan deras, tiba-tiba tanah mulai bergerak, dan air keluar dari dalam tanah. Tanahnya ambles, saya hanya lari tanpa membawa apa-apa,” ujar Sulastri, salah satu warga yang menjadi korban bencana tanah gerak.

Suasana yang awalnya tenang seketika berubah menjadi mencekam. Retakan tanah muncul di berbagai titik, dengan beberapa jalan yang awalnya retak kecil langsung ambles hingga satu meter dalam sekejap. Bahkan, rumah Sulastri tak luput dari kerusakan, dengan tanah di depan rumahnya berubah menjadi jurang.

Sulastri mengungkapkan bahwa dia sama sekali tidak sempat menyelamatkan harta benda, hanya fokus pada keselamatan dirinya dan keluarga. “Kami berlari ke tempat yang lebih aman dan berkumpul di bawah, sebelum akhirnya dievakuasi sekitar pukul 6 sore,” tambahnya.

Akibat kejadian ini, Sulastri bersama keluarganya kini tinggal di pengungsian, sementara rumahnya rusak parah dan tidak dapat dihuni. Meskipun demikian, dia merasa bingung tentang masa depan karena belum mengetahui sampai kapan mereka harus tinggal di pengungsian.

Senada dengan itu, Katmini, warga lainnya, menceritakan bagaimana kampung mereka yang dulunya tenang kini harus dikosongkan. “Rumah kami masih utuh, tetapi tanah di sekitarnya sudah retak dan bergeser. Sebelah rumah saya tanah sudah naik, mungkin akibat desakan dari titik longsor,” ujarnya.

Peristiwa tanah gerak dan longsor ini sebenarnya sudah dimulai sejak Minggu malam. Lereng di sisi selatan longsor hingga kedalaman 2 meter, yang kemudian menyebabkan pergerakan tanah hingga radius 200 meter di sekitarnya. Awalnya, kerusakan hanya terjadi pada delapan rumah dan satu musala, serta menyebabkan 23 orang mengungsi. Namun, longsor besar yang terjadi pada Selasa memperburuk keadaan. Sebuah area seluas 5 hektare longsor, menyebabkan kerusakan yang lebih parah dan memperbanyak jumlah pengungsi.

Pada Rabu pagi, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur, bersama tim dari berbagai instansi turun langsung ke lokasi bencana untuk memastikan evakuasi warga dan barang-barang penting berjalan lancar. Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, melaporkan bahwa kini terdapat 119 jiwa yang mengungsi, sebagian tinggal di posko pengungsian, sementara yang lain memilih untuk tinggal dengan kerabat.

Bencana ini menyisakan trauma mendalam bagi warga Dusun Depok, yang kini harus menghadapi kenyataan bahwa rumah mereka hancur dan tak layak huni. Namun, harapan akan pemulihan dan bantuan terus mengalir dari berbagai pihak, membantu mereka untuk tetap bertahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *