Perbaikan Tanggul Jebol di Grobogan Dikebut, Selesai 3 Februari 2025
Kementerian Pekerjaan Umum (PU), melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, tengah mempercepat perbaikan tanggul yang jebol di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang menyebabkan banjir. Kejadian ini dipicu oleh melonjaknya debit air Sungai Tuntang akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Perbaikan Dipercepat di Tiga Titik Kerusakan
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah perbaikan tanggul di tiga desa, yakni Desa Tinanding, Desa Baturagung, dan Desa Papanrejo.
“Kami menargetkan untuk menyelesaikan perbaikan darurat pada 3 Februari 2025. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah penguatan tanggul secara permanen dan normalisasi sungai,” ujar Dody dalam keterangan resminya pada Rabu (29/1/2025).
Kenaikan curah hujan yang tinggi menyebabkan debit Sungai Tuntang melebihi kapasitas normal, mengakibatkan tanggul di tiga desa tersebut jebol pada Selasa, 21 Januari 2025.
Respon Cepat dengan Alat Berat
Untuk menangani dampak banjir, BBWS Pemali Juana segera berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Grobogan. Langkah-langkah mitigasi dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrachman, menjelaskan bahwa penutupan tanggul dilakukan dalam dua tahap: pertama, penutupan sementara untuk menanggulangi kebocoran dan kedua, penguatan struktur tanggul untuk mencegah kejadian serupa.
“Kami memanfaatkan alat berat untuk mempercepat proses perbaikan, dengan tujuan agar aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal. InsyaAllah, pekerjaan ini selesai hari ini, dan selanjutnya akan dilakukan penguatan serta peninggian tanggul,” kata Fikri.
BBWS Pemali Juana telah mengerahkan sejumlah alat berat serta bahan-bahan yang diperlukan untuk mempercepat pekerjaan di lokasi-lokasi terdampak:
✅ Desa Tinanding
- 3 ekskavator dan 1 dozer
- Bahan seperti tanah, jumbo bag, glugu, bambu, dan sesek
- Dukungannya melibatkan 25 personel tanggap darurat
✅ Desa Baturagung
- 3 ekskavator dan 1 dozer
- Bahan seperti glugu, bambu, sesek, tanah urugan, jumbo bag
- Dukungannya melibatkan 40 personel tanggap darurat
✅ Desa Papanrejo (Dekat Jalur Rel Kereta Api Utara)
- 8 ekskavator dan 3 dozer
- Bahan seperti glugu, bambu, sesek, tanah urugan, jumbo bag
- Dukungannya melibatkan 50 personel tanggap darurat
BBWS Pemali Juana juga mempercepat pembangunan tanggul darurat di Desa Papanrejo untuk melindungi jalur rel kereta api utara agar tidak terpengaruh lebih lanjut oleh banjir.
“Jika cuaca mendukung, kami perkirakan pekerjaan ini selesai dalam waktu satu minggu,” tambah Fikri.
Upaya Pencegahan di Masa Mendatang
Setelah perbaikan darurat selesai, pemerintah akan melanjutkan upaya penguatan tanggul dan normalisasi Sungai Tuntang untuk mencegah banjir di masa depan, khususnya saat musim hujan.
Melalui langkah cepat ini, diharapkan dampak banjir dapat diminimalkan dan mencegah kejadian serupa terulang. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
Dengan perbaikan ini, diharapkan kehidupan warga yang terdampak dapat kembali normal, dan infrastruktur yang rusak dapat segera berfungsi kembali.