Menteri Agama Gaungkan Kurikulum Cinta Dalam Pendidikan Indonesia
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, KH. Nasaruddin Umar, menggaungkan pentingnya penerapan Kurikulum Cinta dalam dunia pendidikan Indonesia. Menurutnya, kurikulum ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai cinta kasih, toleransi, dan penghargaan terhadap sesama, sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa di seluruh jenjang pendidikan.
Dalam pidato pembukaan acara Pendidikan Berkarakter yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada Senin (09/12), Menag KH. Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pendidikan bukan hanya soal pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membangun akhlak dan kecintaan terhadap sesama manusia. “Kurikulum Cinta adalah bagian dari usaha kita untuk menciptakan generasi yang bukan hanya pintar, tetapi juga memiliki hati yang penuh kasih sayang, rasa hormat terhadap keberagaman, dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” ujar Menag Yaqut.
Kurikulum ini akan mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan dalam berbagai mata pelajaran, serta memberikan ruang bagi siswa untuk belajar tentang toleransi, perdamaian, dan kerjasama. Dengan pendekatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan penuh empati.
Menag juga mengungkapkan bahwa Kurikulum Cinta akan mulai diuji coba di sejumlah sekolah di berbagai daerah pada tahun ajaran mendatang, dan diharapkan dapat diimplementasikan secara lebih luas dalam waktu dekat. “Kami berharap kurikulum ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan damai,” tambahnya.
Penerapan Kurikulum Cinta mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk para pendidik dan orang tua, yang melihatnya sebagai upaya penting untuk membangun karakter bangsa yang lebih baik di masa depan.