Indonesia Jadi Tuan Rumah Gateways Study Visit 2024: Menavigasi Transformasi Pendidikan Global di Bali
Jakarta – Indonesia akan menyambut kedatangan delegasi internasional dalam konferensi pendidikan bergengsi, Gateways Study Visit Indonesia (GSVI), yang akan diadakan di Bali pada 1-3 Oktober 2024. Event ini akan dihadiri oleh lebih dari 25 negara dan organisasi internasional, termasuk Australia, Jepang, China, Chili, dan Afrika Selatan.
Inisiatif Global untuk Transformasi Pendidikan
Gateways adalah sebuah inisiatif global yang digagas oleh Organisasi Pendidikan, Ilmiah, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) bersama Dana Anak PBB (UNICEF). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan platform pembelajaran digital di berbagai negara. Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril, menjelaskan bahwa GSVI akan menjadi ajang bagi negara-negara peserta untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam transformasi pendidikan digital.
Tema Konferensi: Menavigasi Transformasi Pendidikan
Dengan tema “Lebih dari Intervensi Teknologi: Menavigasi Transformasi Pendidikan Indonesia”, konferensi ini akan membahas berbagai aspek dari transformasi pendidikan yang telah dilakukan di Indonesia. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari acara perdana yang diadakan di Mesir pada Mei 2024. Iwan Syahril menambahkan bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam pendidikan.
Pengakuan Global untuk Inovasi Pendidikan Indonesia
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah, menyebutkan bahwa Indonesia terpilih sebagai tuan rumah karena keberhasilannya dalam menerapkan kebijakan pendidikan yang inovatif. Negara kepulauan ini, dengan lebih dari 4 juta guru, 400 ribu sekolah, dan 60 juta siswa, telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengatasi learning loss akibat pandemi Covid-19 melalui strategi digital dan teknologi.
Inovasi dan Platform Pendidikan Indonesia
Yudhistira Nugraha, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek, menjelaskan beberapa inovasi yang telah diterapkan di Indonesia. Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah meningkatkan akses guru ke materi pendidikan berkualitas secara signifikan. Selain itu, aplikasi e-learning Awan Penggerak memungkinkan akses ke PMM di daerah yang tidak memiliki koneksi internet.
“Inovasi ini telah meningkatkan jumlah guru yang dapat mengakses pendidikan berkualitas sebanyak tujuh kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019,” ujar Yudhistira. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia kini memiliki Rapor Pendidikan untuk pemetaan mutu pendidikan, ARKAS untuk pengelolaan dana pendidikan, dan SIPLah untuk pengadaan barang di satuan pendidikan. Semua inisiatif ini dirancang untuk mengurangi beban administratif bagi guru dan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan bagi siswa.