Indonesia Tingkatkan Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust
Indonesia berada di salah satu kawasan dengan tingkat risiko bencana alam tertinggi di dunia, karena letaknya yang berada di zona Ring of Fire, jalur pertemuan lempeng tektonik aktif. Wilayah megathrust Indonesia mencakup beberapa area, seperti zona subduksi Sunda dari Sumatra hingga selatan Jawa, serta zona subduksi megathrust di sekitar Kepulauan Maluku dan Pulau Sulawesi. Mengingat potensi gempa megathrust yang besar, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat mengenai kemungkinan gempa dengan kekuatan hingga 8,9 magnitudo di beberapa wilayah rawan bencana.
Sebagai langkah mitigasi dini, BMKG menyarankan agar masyarakat lebih siap menghadapi ancaman gempa besar ini. Peringatan ini sudah disampaikan kepada berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pelaku usaha, dan pengelola hotel yang berada di wilayah rawan bencana. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam wawancara dengan Pro 3 RRI, menegaskan pentingnya koordinasi dengan semua pihak untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan bencana.
Untuk itu, berbagai strategi penting harus diterapkan, seperti peningkatan sistem peringatan dini tsunami, pelatihan dan simulasi bencana bagi masyarakat, serta pembangunan infrastruktur tahan gempa. Selain itu, rencana kontinjensi di tingkat daerah juga harus disusun untuk mempercepat respons saat terjadi bencana. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa megathrust.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, mengingat jika BMKG tidak mengeluarkan peringatan resmi, maka tidak perlu khawatir secara berlebihan.