Serangkaian tornado dahsyat yang melanda beberapa negara bagian Amerika Serikat pada Kamis (3/4) telah merenggut nyawa setidaknya tujuh orang dan menyebabkan kerusakan besar. Badan Cuaca Nasional (NWS) memperingatkan bahwa badai yang lebih ganas masih mungkin terjadi dalam waktu dekat. Tak hanya merobohkan bangunan, angin kencang juga menumbangkan pepohonan, memicu pemadaman listrik, serta hujan deras yang menyebabkan banjir parah di berbagai wilayah seperti Arkansas, Illinois, Kentucky, Missouri, Ohio, Tennessee, Texas, dan West Virginia. Pihak NWS menyatakan bahwa banjir yang terjadi tidak bersifat sementara dan bisa berlangsung cukup lama, sehingga ancamannya terhadap keselamatan warga sangat serius. Hujan ekstrem masih diperkirakan mengguyur beberapa area hingga akhir pekan. Banjir bandang dan luapan sungai dinilai berpotensi memicu bencana berskala besar dan membahayakan nyawa manusia. Dalam dua hari terakhir, puluhan tornado telah dilaporkan dan mendorong NWS untuk mengeluarkan ratusan peringatan cuaca. Pada Rabu saja, tercatat 728 peringatan, menjadikannya hari dengan jumlah peringatan cuaca terbanyak ketiga sepanjang sejarah AS. Sekitar 55 juta warga kini berada dalam zona rawan, terancam oleh kemungkinan badai berikutnya dan curah hujan yang diprediksi bisa mencapai 381 mm. Gubernur Kentucky, Andy Beshear, mengkritik pemotongan anggaran NWS di masa pemerintahan Trump, menegaskan bahwa lembaga tersebut adalah garda terdepan penyelamatan jiwa dalam bencana seperti ini.