Metamorfosis Kurikulum Pendidikan: Penghapusan Jurusan SMA Dan Pengenalan Mata Pelajaran AI
Pada tanggal 30 Desember 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan perubahan signifikan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Salah satu langkah utama adalah penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2024-2025. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada siswa dalam memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Penghapusan jurusan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan secara bertahap sejak 2021. Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), menjelaskan bahwa dengan menghilangkan penjurusan, siswa dapat lebih leluasa dalam memilih mata pelajaran yang relevan dengan rencana studi lanjut atau karier mereka. Hal ini memungkinkan siswa yang ingin melanjutkan ke program teknik untuk memilih mata pelajaran matematika dan fisika tanpa harus terikat pada biologi.
Dengan penghapusan jurusan, siswa kelas 11 dan 12 akan memiliki kebebasan lebih dalam menentukan mata pelajaran yang ingin mereka ambil. Ini diharapkan dapat membantu mereka membangun basis pengetahuan yang lebih kuat dan relevan dengan minat serta aspirasi masa depan mereka. Misalnya, siswa yang bercita-cita menjadi dokter dapat fokus pada mata pelajaran biologi dan kimia, sementara siswa yang tertarik pada bidang teknik dapat memilih matematika tingkat lanjut.
Selain penghapusan jurusan, Kemendikbudristek juga merencanakan pengenalan mata pelajaran baru terkait kecerdasan buatan (AI) dalam kurikulum pendidikan. Langkah ini diambil untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di era digital dan meningkatkan literasi teknologi di kalangan siswa. Dengan memasukkan AI sebagai mata pelajaran, diharapkan siswa dapat memahami konsep dasar teknologi yang semakin mendominasi berbagai sektor industri.
Perubahan kurikulum ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pendidikan di Indonesia dengan menciptakan lingkungan belajar yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Fleksibilitas dalam memilih mata pelajaran memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat mereka secara lebih mendalam, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.
Dengan penghapusan jurusan di SMA dan rencana pengenalan mata pelajaran AI, Kemendikbudristek menunjukkan komitmennya untuk melakukan metamorfosis dalam sistem pendidikan Indonesia. Semua pihak kini berharap bahwa perubahan ini akan menciptakan generasi muda yang lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.