Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menegaskan bahwa kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak ada kaitannya dengan pembatasan angkutan barang selama periode Lebaran 2025. Ia menjelaskan bahwa pembatasan kendaraan angkutan barang sudah berakhir pada tanggal 8 April 2025, bahkan sudah ada relaksasi sejak tanggal 7 April. Oleh karena itu, rentang waktu antara berakhirnya pembatasan dan terjadinya kemacetan sudah cukup lama untuk dikaitkan sebagai penyebab langsung dari penumpukan kendaraan tersebut.

Menurut Menhub, kemacetan hanya terjadi di salah satu terminal pelabuhan, bukan di seluruh area Pelabuhan Tanjung Priok. Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa kemacetan disebabkan oleh pelanggaran kapasitas operasional terminal. Pengelola pelabuhan diketahui telah melebihi kapasitas maksimum terminal yang seharusnya hanya sekitar 65 persen. Akibatnya, kapasitas yang terlampaui menyebabkan penumpukan kendaraan yang signifikan di area pelabuhan tersebut.

Menhub juga menegaskan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh terulang. Ia meminta pengelola pelabuhan untuk menghentikan operasi jika kapasitas terminal telah melebihi batas yang ditentukan, guna mencegah kemacetan yang lebih parah. Sebagai langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut, PT Pelindo memberikan kompensasi berupa pembebasan biaya akses gate dan tol. Mereka juga menambah waktu pembatasan bagi truk yang masuk ke kawasan pelabuhan, serta memberikan keringanan bagi pengendara truk yang terjebak dalam antrean panjang.

Kementerian Perhubungan menyerahkan penanganan masalah ini sepenuhnya kepada Pelindo sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan operasional pelabuhan. Menhub berharap agar masalah kapasitas terminal ini dapat segera diatasi agar kelancaran operasional pelabuhan dapat terjaga dan kemacetan serupa dapat dihindari di masa depan. Dengan penanganan yang tepat, diharapkan arus barang dan kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok dapat berjalan lebih lancar, mendukung kelancaran distribusi barang, dan memperbaiki pengalaman bagi pengguna jasa pelabuhan.