Harga Pangan Bawang Putih Naik Rp1.300 Jadi Rp43.200 Per Kg Di RI
Jakarta — Pada Sabtu, 7 Desember 2024, harga beberapa komoditas pangan di pasar Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Salah satunya adalah bawang putih yang mengalami lonjakan harga sebesar Rp1.300 per kilogram, sehingga harga terbaru mencapai Rp43.200 per kg. Kenaikan harga ini turut memengaruhi biaya produksi berbagai bahan makanan dan dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
Kenaikan harga bawang putih ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah terbatasnya pasokan yang tersedia di pasar. Beberapa daerah penghasil bawang putih mengalami penurunan hasil panen akibat cuaca buruk dan perubahan iklim yang berdampak pada pertumbuhan tanaman. Selain itu, faktor logistik dan distribusi yang terganggu, terutama di musim hujan, turut memperburuk situasi ini. Permintaan yang tinggi menjelang liburan akhir tahun juga berkontribusi pada lonjakan harga bawang putih di pasar.
Kenaikan harga bawang putih sebesar Rp1.300 per kilogram tentunya berdampak pada konsumen, terutama bagi rumah tangga yang mengandalkan bawang putih sebagai bahan dasar dalam berbagai masakan. Meskipun angka kenaikan terlihat tidak terlalu besar, namun bagi sebagian keluarga, hal ini bisa berimbas pada pengeluaran harian mereka. Para pedagang juga mengaku kesulitan menyesuaikan harga jual karena adanya fluktuasi harga yang cepat, yang membuat konsumen enggan berbelanja dengan volume yang tinggi.
Selain bawang putih, beberapa komoditas pangan lainnya juga tercatat mengalami kenaikan harga, seperti cabai, tomat, dan beras. Cabai merah, misalnya, mengalami lonjakan harga hingga Rp2.000 per kg, sementara harga tomat juga naik sekitar Rp1.500 per kg. Meski demikian, harga beras dan bahan pokok lainnya relatif stabil, meskipun ada sedikit fluktuasi pada beberapa jenis beras premium. Kenaikan harga bahan pangan ini menambah kekhawatiran masyarakat, terutama menjelang periode perayaan Natal dan Tahun Baru yang biasanya meningkatkan konsumsi pangan.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi lonjakan harga pangan. Salah satunya dengan mempercepat distribusi pangan dari daerah penghasil ke pasar-pasar utama di kota-kota besar. Pemerintah juga berupaya meningkatkan stok pangan melalui impor bahan pangan tertentu untuk menutupi kekurangan pasokan dalam negeri. Selain itu, program stabilisasi harga pangan seperti Operasi Pasar (OP) yang melibatkan distribusi bahan pangan murah kepada konsumen juga terus dilakukan untuk meredam lonjakan harga.
Para ahli ekonomi dan pengamat pasar berharap bahwa harga pangan, termasuk bawang putih, akan kembali normal setelah memasuki awal tahun 2025. Hal ini seiring dengan masuknya musim panen beberapa komoditas pangan dan peningkatan pasokan barang ke pasar. Masyarakat pun diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola pengeluaran untuk kebutuhan pangan, mengingat adanya fluktuasi harga yang cukup tajam dalam beberapa bulan terakhir. Pemantauan terhadap pasokan dan harga pangan juga akan terus dilakukan agar stabilitas harga tetap terjaga.
Kenaikan harga bawang putih yang signifikan pada Sabtu ini menambah catatan kenaikan harga pangan lainnya di pasar Indonesia. Meski demikian, pemerintah berusaha keras menstabilkan harga agar dapat menjaga daya beli masyarakat.