Bibit Siklon 92S Ancam Bali, Cuaca Ekstrem Diprediksi Melanda
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Bali akibat pengaruh bibit siklon 92S yang terdeteksi di Samudra Hindia bagian selatan. Kepala BBMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho, menyatakan bahwa fenomena ini dapat memicu pertumbuhan awan konvektif yang meningkatkan intensitas hujan di wilayah Bali pada 22-25 Maret 2025. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, serta gelombang laut setinggi tiga meter di perairan selatan Bali.
Selain bibit siklon 92S, faktor lain yang mendukung terjadinya cuaca ekstrem adalah Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di kuadran 5 atau wilayah maritim kontinental, sehingga meningkatkan potensi hujan. Massa udara basah yang terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga 12.000 meter serta suhu permukaan laut yang berkisar antara 29-30 derajat Celsius turut memperkuat pembentukan awan hujan di Bali.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi dampak dari cuaca ekstrem, seperti banjir, genangan air, pohon tumbang, hingga tanah longsor. Risiko terhadap keselamatan pelayaran juga meningkat akibat kecepatan angin yang berpotensi mencapai lebih dari 15 knot serta tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Nelayan dan operator kapal diminta memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut guna menghindari risiko kecelakaan.
Untuk mendapatkan informasi cuaca terkini, masyarakat dapat mengakses laman resmi BBMKG Denpasar di balai3.denpasar.bmkg.go.id atau melalui platform media sosial seperti Telegram @warningcuacabali, akun X (Twitter) @bbMKG3, serta Instagram @bmkgbali.