Angin Kencang di Pasuruan Sebabkan Kerusakan pada 116 Bangunan
Bencana angin puting beliung melanda wilayah pesisir Kabupaten Pasuruan pada Minggu (19/1/2025) pukul 16.30 WIB. Dampaknya cukup signifikan, dengan total 116 bangunan mengalami kerusakan, termasuk 112 rumah rusak ringan dan empat bangunan rusak berat. Data ini diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan.
Kerusakan Terparah di Kecamatan Lekok
Menurut BPBD, kerusakan paling parah terjadi di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, di mana 38 rumah dan bangunan mengalami kerusakan ringan, sementara empat bangunan lainnya rusak berat. Bangunan yang rusak berat meliputi bengkel, warung, pos kamling, dan toko. Beberapa di antaranya, seperti warung dan pos kamling, dilaporkan ambruk total.
“Kami mencatat ada kerusakan ringan yang terutama terjadi di bagian atap rumah, seperti asbes dan seng yang beterbangan akibat angin kencang,” jelas Sugeng Hariyadi, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Senin (20/1/2025).
Upaya Pemulihan dan Kerja Bakti Warga
Di Kecamatan Nguling, empat rumah di Dusun Buyuk dan Dusun Pesisir, Desa Mlaten, juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan. Warga setempat segera melakukan kerja bakti untuk membersihkan puing-puing bangunan dan memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Kepala Desa Mlaten, Abdillah, menyampaikan bahwa kerja bakti telah dimulai sejak Minggu malam. “Kami fokus membersihkan puing bangunan. Aliran listrik sempat terputus, tapi kini sudah kembali normal,” ujarnya.
Pihak kepolisian, melalui Kasubnit Lidik Satpolairud Pasuruan Aipda Laswanto, turut membantu pemulihan. “Kami bekerja bersama warga untuk membersihkan pohon-pohon tumbang dan memulihkan kondisi lingkungan,” ungkapnya.
Kronologi Kejadian
Puting beliung yang terjadi pada sore hari di wilayah pesisir membawa pusaran angin dengan kecepatan tinggi, menyebabkan bangunan rusak dan pohon tumbang dalam waktu singkat. Meski kerugian material cukup besar, tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.
Warga berharap adanya bantuan lebih lanjut dari pemerintah untuk mempercepat proses perbaikan rumah dan fasilitas umum yang terdampak. Pemerintah daerah pun diharapkan memberikan solusi jangka panjang untuk meminimalkan dampak bencana serupa di masa depan.