Longsor Klungkung: Korban Terakhir Ditemukan Setelah Pencarian Intensif
Tim gabungan akhirnya berhasil menemukan korban terakhir dari bencana longsor yang terjadi di Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali. Korban, yang diketahui bernama I Nengah Mertayasa, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin pagi (20/1/2025) sekitar pukul 08.00 Wita.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan di bawah pohon yang tumbang akibat longsoran tanah.
“Korban pagi ini berhasil kami temukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Widiada.
Widiada menjelaskan, pencarian sebelumnya difokuskan pada timbunan tanah karena laporan awal menyebut korban tertimbun material longsoran. Namun, setelah penyisiran lebih lanjut, korban ternyata berada di bawah pohon yang tertimpa batu besar yang terbawa longsor.
“Awalnya kami menerima informasi bahwa korban tertimbun tanah, tetapi ternyata dia berada di bawah pepohonan yang jatuh di sekitar batu besar,” jelasnya.
Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Klungkung untuk proses penanganan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Kronologi Longsor Maut
Bencana longsor ini terjadi pada Minggu malam (19/1/2025) sekitar pukul 19.00 Wita. Longsor menerjang sebuah bangunan yang digunakan sebagai pasraman di bawah bukit, tempat delapan orang sedang melakukan semedi.
Dari total delapan orang, empat di antaranya dilaporkan meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka berat, dan satu orang hanya menderita luka ringan. Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi masyarakat setempat, terlebih keluarga korban.
Langkah Antisipasi Longsor Susulan
Saat ini, BPBD Klungkung tengah melakukan penilaian risiko (assessment) di lokasi kejadian untuk mencegah longsor susulan yang dapat mengancam keselamatan masyarakat. Mereka juga bekerja sama dengan aparat desa setempat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana.
“Upaya mitigasi terus kami lakukan, termasuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi longsor susulan,” kata Widiada.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya langkah mitigasi dan penanganan dini di daerah rawan longsor, terutama saat musim hujan yang meningkatkan risiko terjadinya bencana serupa. BPBD dan pihak terkait terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan warga di sekitar wilayah terdampak.