https://acompanhanteslisboa.net

Waspada, La Nina di Indonesia Diprediksi Bertahan Hingga Maret 2025

Fenomena La Nina diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2025, menurut laporan terbaru dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA). Dalam laporan resminya, NOAA mengungkapkan bahwa peluang munculnya La Nina mencapai 60% selama periode September-November tahun ini, dan fenomena ini diperkirakan akan bertahan hingga awal 2025.

La Nina merupakan fase dingin dari siklus El Nino Southern Oscillation (ENSO). Berbeda dengan El Nino yang membawa kondisi udara panas, La Nina biasanya ditandai dengan peningkatan curah hujan yang signifikan dan sering memicu kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan banjir. Fenomena ini bisa berlangsung dalam hitungan bulan hingga dua tahun.

Menurut NOAA, kondisi ENSO-netral masih dominan di Samudra Pasifik tengah dan timur sepanjang September lalu. Namun, tren suhu menunjukkan tanda-tanda pendinginan yang konsisten dengan perkembangan La Nina. NOAA melaporkan bahwa suhu di beberapa wilayah Samudra Pasifik bagian timur-tengah sudah berada di bawah rata-rata, menunjukkan awal dari fase La Nina.

Prediksi La Nina di Indonesia

Laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memperkirakan bahwa La Nina akan mulai mempengaruhi cuaca di Indonesia pada Oktober 2024. “Fenomena La Nina diperkirakan akan berdampak pada peningkatan curah hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat, dengan curah hujan naik hingga 20-40%,” kata BMKG dalam laporannya.

Pengaruh angin monsun yang terjadi pada periode Desember hingga Mei juga akan meningkatkan intensitas hujan, terutama di wilayah barat Indonesia. BMKG menyebutkan bahwa meskipun ada peningkatan curah hujan, musim kemarau tetap terjadi, namun dikenal dengan istilah kemarau basah karena tingginya curah hujan selama periode tersebut.

Dampak La Nina bagi Indonesia

La Nina berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang, termasuk puting beliung. Peningkatan curah hujan dan suhu yang lebih dingin juga dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit seperti flu, diare, demam berdarah, chikungunya, ISPA, dan penyakit kulit.

Masyarakat diimbau untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi dampak La Nina. Selain memantau perkembangan cuaca, penting untuk menjaga kesehatan di tengah perubahan cuaca yang ekstrem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *