Pertamax vs. Pertalite: Pilih yang Tepat untuk Kendaraan Anda!

Bahan bakar minyak (BBM) memiliki peran penting dalam menentukan performa kendaraan bermotor. Di Indonesia, Pertalite dan Pertamax menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Meski sama-sama diproduksi oleh Pertamina, kedua jenis BBM ini memiliki karakteristik yang berbeda, terutama dalam hal pengaruh terhadap mesin kendaraan. Lalu, apa saja perbedaan utama antara Pertamax dan Pertalite?

Perbedaan Pertamax dan Pertalite

Secara umum, Pertamax dan Pertalite memiliki spesifikasi yang tidak sama. Berikut beberapa faktor yang membedakannya:

1. Nilai Oktan

Menurut Prof. Muhammad Nizam, dosen Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, perbedaan utama antara Pertamax dan Pertalite terletak pada angka oktannya.

  • Pertalite memiliki nilai oktan 90.
  • Pertamax memiliki nilai oktan lebih tinggi, yaitu 92.

Semakin tinggi angka oktan, semakin baik bahan bakar dalam menangani tekanan dalam mesin tanpa menyebabkan knocking atau ngelitik. Oleh karena itu, Pertalite lebih sesuai untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin rendah hingga menengah, sementara Pertamax lebih optimal bagi mesin berteknologi tinggi.

“Kendaraan dengan mesin modern dan berkompresi tinggi akan lebih stabil dan efisien jika menggunakan Pertamax. Selain itu, proses pembakaran pun lebih bersih,” ungkap Nizam.

2. Umur Mesin

Kualitas bahan bakar juga mempengaruhi usia pakai mesin. Pertamax memiliki formula yang lebih bersih serta mengandung zat aditif yang membantu mengurangi timbunan karbon dalam ruang bakar.

“Karena pembakaran lebih sempurna dan residu lebih sedikit, mesin yang menggunakan Pertamax cenderung lebih awet,” tambah Nizam.

Sebaliknya, penggunaan Pertalite dalam jangka panjang berpotensi meninggalkan lebih banyak deposit karbon, terutama pada mesin berkompresi tinggi.

3. Efisiensi Bahan Bakar

Dengan nilai oktan yang lebih tinggi, Pertamax memungkinkan pembakaran yang lebih optimal, terutama pada kendaraan dengan teknologi mesin canggih.

Jika mesin kendaraan dirancang untuk bahan bakar dengan oktan tinggi, penggunaan Pertamax dapat meningkatkan efisiensi konsumsi BBM. Namun, pada kendaraan dengan rasio kompresi rendah, perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan.

4. Rasio Kompresi Mesin

Penggunaan Pertamax dan Pertalite juga disesuaikan dengan rasio kompresi mesin:

  • Pertamax direkomendasikan untuk mesin dengan rasio kompresi di atas 10:1.
  • Pertalite cocok untuk mesin dengan rasio kompresi antara 9:1 hingga 10:1.

Meskipun memiliki perbedaan dalam nilai oktan, kedua bahan bakar ini mengandung zat aditif seperti pembersih, antikarat, dan zat demulsifier yang menjaga kemurnian bahan bakar dari air.

5. Dampak Lingkungan

Dari sisi lingkungan, Pertamax lebih ramah karena menghasilkan pembakaran lebih sempurna dan mengurangi emisi gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NOx). Selain itu, kandungan sulfur dalam Pertamax lebih rendah dibandingkan Pertalite, sehingga lebih minim menyebabkan polusi udara.

6. Harga dan Kualitas

Dari segi harga, Pertalite lebih ekonomis dibandingkan Pertamax. Namun, jika kendaraan memiliki spesifikasi mesin yang mendukung bahan bakar oktan tinggi, penggunaan Pertamax bisa lebih menguntungkan dalam jangka panjang karena meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menjaga performa mesin tetap optimal.

Kesimpulan

Pemilihan antara Pertamax dan Pertalite sebaiknya disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan. Jika mesin dirancang untuk BBM dengan oktan tinggi, maka Pertamax lebih direkomendasikan karena memberikan performa lebih baik, umur mesin lebih panjang, serta lebih ramah lingkungan. Namun, jika kendaraan memiliki rasio kompresi rendah hingga menengah, Pertalite masih menjadi pilihan yang cukup baik dari segi ekonomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *