Moody’s Yakini Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan bahwa kepercayaan lembaga pemeringkat internasional Moody’s terhadap ketahanan ekonomi Indonesia mencerminkan keyakinan global terhadap fundamental ekonomi nasional yang kuat. Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Perry menyebut bahwa dukungan ini menjadi sinyal positif di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang semakin meningkat.
Kepercayaan tersebut didukung oleh komitmen otoritas dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan memperkuat sinergi kebijakan. Upaya stabilisasi nilai tukar rupiah, implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), akselerasi transformasi digital, serta penguatan sektor hilirisasi dan ketahanan pangan menjadi bagian dari strategi yang dilakukan. Selain itu, BI terus menjalin koordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna memastikan sistem keuangan tetap stabil.
Untuk mempertahankan optimisme global terhadap perekonomian Indonesia, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan program Astacita. Moody’s sendiri menilai bahwa daya tahan ekonomi Indonesia tetap kuat berkat stabilitas pertumbuhan serta kredibilitas kebijakan moneter dan fiskal yang terjaga. Keunggulan sumber daya alam dan bonus demografi juga menjadi faktor pendukung yang membuat Indonesia tetap menarik di mata investor global.
Moody’s memperkirakan permintaan domestik, khususnya dari konsumsi rumah tangga dan investasi, akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada 2025 dan 2026. Selain itu, kebijakan yang terus mendukung daya saing sektor manufaktur dan komoditas turut berkontribusi pada peningkatan pendapatan nasional. Faktor lain yang turut diperhitungkan adalah penguatan pendapatan negara, fleksibilitas fiskal, serta pendalaman pasar keuangan, yang berpotensi meningkatkan peringkat kredit Indonesia di masa mendatang.