Menghadapi Era AI: Dosen UGM Tekankan Pentingnya Perubahan Metode Pengajaran di Indonesia

Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (AI), sektor pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan untuk beradaptasi. Dr. Andi Prabowo, seorang dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), menyampaikan pandangannya dalam sebuah seminar yang diselenggarakan pada 17 Desember 2024. Ia menekankan pentingnya perubahan mendasar dalam metode pengajaran di Indonesia agar dapat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, terutama AI.

Dr. Andi mengungkapkan bahwa AI telah membawa dampak signifikan di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Dengan kemampuan analisis data yang canggih, AI memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif, yang membuat metode pengajaran tradisional yang lebih mengandalkan ceramah satu arah menjadi kurang efektif. Dr. Andi mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan bisa menawarkan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan efisien. Namun, untuk memanfaatkannya, para pendidik harus siap bertransformasi dan menyesuaikan cara mengajar mereka. Tanpa perubahan tersebut, sistem pendidikan berpotensi tertinggal di tengah kemajuan teknologi yang pesat.

Lebih lanjut, Dr. Andi menekankan bahwa metode pengajaran konvensional yang hanya berfokus pada instruksi dari guru kepada siswa tidak lagi memadai. Dalam menghadapi perkembangan AI, pendekatan yang lebih interaktif dan berbasis teknologi perlu dikembangkan. Contohnya, penggunaan platform pembelajaran yang didukung oleh AI yang dapat menyesuaikan materi dengan tingkat kemampuan siswa, atau pemanfaatan aplikasi pembelajaran yang menjelaskan konsep-konsep sulit dengan cara yang lebih menarik.Ia juga menekankan pentingnya peran pendidik dalam mendorong kreativitas serta kolaborasi di antara siswa, sekaligus memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses pembelajaran.

Selain itu, Dr. Andi juga menyoroti pentingnya penguasaan keterampilan digital di era kecerdasan buatan. Di samping materi akademik, guru perlu memastikan bahwa siswa memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi. Pendidikan di masa depan, menurutnya, harus mengajarkan siswa untuk tidak hanya mengonsumsi informasi secara pasif, tetapi juga mampu mengoperasikan alat-alat digital dan berpikir secara kritis. “Para pendidik harus mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan global dengan keterampilan yang sesuai,” ujarnya.

Dr. Andi juga menekankan perlunya kerja sama yang lebih erat antara pengembang teknologi dan para pendidik. Hal ini akan memastikan bahwa implementasi pengajaran berbasis AI dapat lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Ia menyarankan agar pendidikan di Indonesia memanfaatkan potensi besar yang ditawarkan oleh AI, seperti pengembangan aplikasi dan platform yang dapat membantu guru menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa.

Di tengah munculnya era AI, dunia pendidikan Indonesia harus siap untuk melakukan perubahan besar. Pendidik, baik guru maupun dosen, diharapkan dapat mengadopsi pendekatan yang lebih inovatif, kreatif, dan terbuka terhadap teknologi. Dengan melakukan transformasi ini, sistem pendidikan Indonesia akan lebih relevan dengan perkembangan zaman, serta mampu mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *