Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri mengerahkan sekitar 200 personel guna membantu proses evakuasi korban banjir di Bekasi, Jawa Barat. Sejak awal kejadian, personel tersebut telah disebar ke delapan titik lokasi terdampak, termasuk Perumahan Jatirasa, Jatiasih, dan Kebon Pala. Dari hasil pemantauan udara, wilayah Babelan menjadi fokus utama karena mengalami dampak banjir paling parah. Kepala Korpolairud Baharkam Polri Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Yassin Kosasih menyampaikan bahwa daerah Pondok Ungu di Kecamatan Babelan masih banyak rumah yang terendam air, sehingga akan menjadi prioritas penyaluran personel dan peralatan tambahan, seperti perahu karet dan baju pelampung.

Selain Korpolairud, Polri juga mengerahkan personel dari Korps Brimob, Sabhara, dan Korlantas untuk membantu penanganan banjir. Korps Sabhara bertugas melakukan patroli malam guna mengamankan rumah yang ditinggalkan pemiliknya, sementara Korlantas bertanggung jawab atas rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan akibat banjir. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa Polri telah melakukan langkah mitigasi sejak awal bencana, termasuk evakuasi warga ke lokasi yang lebih aman dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Sosial.

Banjir besar di Kota Bekasi terjadi akibat curah hujan ekstrem yang menyebabkan sungai-sungai meluap dan merendam permukiman serta fasilitas umum sejak 3 Maret. Berdasarkan data dari Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, tujuh kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu. Hingga kini, proses evakuasi masih terus berlangsung di wilayah yang tergenang air, dan Polri memastikan akan terus memberikan bantuan hingga kondisi kembali normal.