Inflasi Capai 0,17 Persen, Ekonomi Di NTB Tumbuh Melambat
Mataram – Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis laporan terbaru mengenai inflasi di provinsi tersebut, yang mencapai angka 0,17 persen pada bulan September 2024. Meskipun angka inflasi ini terbilang rendah, kondisi ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi di NTB mengalami pelambatan.
Kepala BPS NTB, Surya Jaya, menyatakan bahwa inflasi yang rendah disebabkan oleh stabilitas harga beberapa komoditas utama. “Beberapa faktor, seperti ketersediaan bahan pangan dan kontrol harga oleh pemerintah, berkontribusi terhadap rendahnya inflasi. Namun, ini juga menandakan bahwa daya beli masyarakat masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Dalam laporan tersebut, sektor-sektor yang berkontribusi terhadap inflasi meliputi bahan makanan dan transportasi. Meskipun harga kebutuhan pokok tetap stabil, pertumbuhan ekonomi di NTB mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengkhawatirkan, terutama menjelang tahun ajaran baru yang biasanya meningkatkan konsumsi masyarakat.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi di NTB diperkirakan hanya mencapai 4,5 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan target yang ditetapkan pemerintah. Pelambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya investasi dan rendahnya daya saing sektor industri. Pihak BPS menegaskan perlunya langkah-langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar kembali ke jalur yang positif.
Para ekonom lokal juga mengingatkan pentingnya diversifikasi sektor ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian dan pariwisata. “Pengembangan sektor lain, seperti industri kreatif dan teknologi, perlu menjadi fokus agar ekonomi NTB dapat tumbuh lebih cepat dan berkelanjutan,” kata salah satu ekonom, Ahmad Syafiq.
Dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah daerah diminta untuk memperkuat program-program sosial dan ekonomi. Dengan strategi yang tepat, diharapkan inflasi yang rendah dapat diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa mendatang.
Melihat kondisi ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk saling berkolaborasi dalam membangun perekonomian NTB agar lebih stabil dan berkelanjutan di masa depan.