https://acompanhanteslisboa.net

Indonesia Harus Siapkan Strategi Jika Negosiasi Tarif dengan AS Gagal

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Mohammad Faisal, menekankan pentingnya pemerintah menyiapkan langkah mitigasi jika negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS) tidak berjalan sesuai harapan. Ia menyatakan bahwa skenario terburuk perlu diantisipasi, mengingat AS dikenal memiliki posisi tawar yang kuat dan pengalaman negara lain seperti Vietnam menunjukkan betapa sulitnya mendapatkan konsesi tarif dari AS, bahkan setelah menawarkan tarif nol persen untuk produk mereka.

Faisal menilai bahwa proses negosiasi dengan AS saat ini sangat kompleks. Oleh karena itu, Indonesia perlu menyusun strategi cadangan, termasuk dengan membuka akses pasar baru sebagai alternatif. Mengingat ekspor Indonesia ke AS hanya menyumbang sekitar 10 persen dari total ekspor nasional, maka diversifikasi pasar dianggap penting guna memperkuat posisi dalam negosiasi.

Ia juga menyoroti pentingnya kalkulasi sektor prioritas untuk dinegosiasikan, seperti pakaian wanita, perlengkapan olahraga, sepatu, produk karet, furnitur, serta hasil laut seperti udang dan kepiting. Beberapa di antaranya dikenakan tarif tinggi, bahkan mencapai lebih dari 80 persen, sehingga perlu diperjuangkan untuk mendapatkan pengurangan tarif.

Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan bertolak ke AS pada 16-23 April 2025 untuk melakukan pertemuan dengan berbagai pejabat tinggi AS. Delegasi ini juga mencakup Menteri Luar Negeri Sugiono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu. Mereka akan bertemu dengan perwakilan dari USTR, Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, hingga Kementerian Keuangan AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *