Pada Minggu siang, hujan lebat disertai angin kencang melanda Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebabkan beberapa bencana alam, seperti tanah longsor, pohon tumbang, dan kerusakan rumah. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material cukup signifikan, seperti yang disampaikan oleh Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nicolas Osman.

Di jalur wisata Suela-Sembalun, pohon tumbang akibat angin kencang menghalangi jalan dan menyebabkan kemacetan panjang. Beruntung, petugas kepolisian, TNI, BPBD, dan masyarakat setempat bekerja sama untuk memindahkan pohon tersebut dengan menggunakan alat dari BPBD untuk memotongnya, sehingga kemacetan berhasil teratasi. Kejadian serupa juga terjadi di Desa Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur, yang melibatkan pohon tumbang dan tanah longsor yang menutupi badan jalan. Sementara itu, di Selong, pohon tumbang menerpa sebuah toko.

Bencana juga terjadi di beberapa titik lain di Lombok Timur, seperti di Kecamatan Labuhan Haji dan Keruak, di mana pohon tumbang menutupi jalan dan rumah rusak akibat terpaan angin kencang. Berkat kecepatan respons dari petugas dan warga, arus lalu lintas kembali lancar.

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis Invest 96S, yang dapat meningkatkan curah hujan, kecepatan angin, dan gelombang laut di Nusa Tenggara Barat. Badai yang diperkirakan akan mencapai siklon pada 10 Februari 2025, berpotensi memperburuk kondisi cuaca ekstrem. Selain itu, fenomena gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby dan Monsun Asia juga mempengaruhi cuaca di wilayah ini.

Warga diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana alam yang dapat meningkat selama sepekan mendatang, seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.