Harga Minyak Goreng MinyaKita Terus Melonjak, Menembus Rp17.609 per Liter, Pemerintah Turun Tangan Atasi Kenaikan
Harga minyak goreng kemasan merek MinyaKita kembali mengalami lonjakan harga yang signifikan pada Senin (27/1), dengan harga per liter menyentuh angka Rp17.609. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Rp15.700 per liter. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga tersebut membuat MinyaKita berada pada status “waspada” atau tanda kuning, menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara harga di pasar dan ketentuan yang berlaku.
Dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya, MinyaKita mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen dari Rp17.604 per liter, dan jika dibandingkan dengan harga seminggu lalu, harga minyak goreng ini meningkat sebesar 0,52 persen dari harga Rp17.558 per liter.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan penyebab utama tingginya harga MinyaKita di pasar. Menurut Budi, fenomena kenaikan harga ini disebabkan oleh masalah distribusi pasokan yang terlambat akibat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. “Karena libur Nataru, banyak distributor yang belum dapat melanjutkan distribusinya secara penuh. Sebagian sudah berjalan, namun sebagian lainnya terhambat,” ujarnya pada Jumat (3/1), di kantor Kementerian Perdagangan.
Budi menegaskan bahwa meskipun stok minyak goreng MinyaKita masih tersedia di pihak distributor, keterlambatan pendistribusian ini berdampak pada harga yang melonjak tinggi di pasar. Untuk itu, ia berencana untuk melakukan koordinasi lebih lanjut dengan produsen guna memastikan ketersediaan stok yang terbaru dan menghindari masalah serupa di masa depan.
Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan, juga berkomitmen untuk memastikan harga minyak goreng di pasar tetap terjangkau bagi masyarakat, serta sesuai dengan HET yang telah ditetapkan. Budi menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau distribusi dan harga minyak goreng dengan lebih intensif. “Kami akan terus berupaya agar harga tetap sesuai dengan HET dan dapat dijangkau oleh masyarakat,” pungkasnya.
Dengan adanya pemantauan dan koordinasi lebih lanjut, diharapkan harga MinyaKita dan produk minyak goreng lainnya dapat kembali stabil dan memenuhi standar harga yang berlaku.