Emas Semakin Bersinar: Prediksi Tembus USD 3.500 per Troy Ons di Tengah Ketidakpastian Global
Analis mata uang dan emas, Lukman Leong, memproyeksikan bahwa harga emas masih memiliki peluang besar untuk terus menguat bahkan menembus angka 3.500 dolar AS per troy ons. Optimisme ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran global serta melemahnya dominasi dolar AS sebagai aset lindung nilai utama. Lukman menyebut bahwa skenario harga mencapai 3.800 hingga 4.000 dolar AS pun bukanlah sesuatu yang mengejutkan, mengingat sejak 2024 emas sudah menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 27 persen. Hingga April 2025 saja, harga emas telah melanjutkan kenaikannya sekitar 20 persen.
Menurut Lukman, tren masyarakat yang semakin aktif membeli emas bukan hanya bersifat sementara, melainkan mencerminkan kesadaran kolektif akan pentingnya diversifikasi aset dalam menghadapi dinamika ekonomi global. Namun, ia juga mengingatkan potensi kelangkaan emas fisik di dalam negeri seiring lonjakan permintaan yang terjadi.
Saat ini, harga emas spot tercatat sempat menyentuh rekor tertinggi di angka 3.219 dolar AS per troy ons. Kenaikan ini, menurut Lukman, sangat dipengaruhi oleh kekhawatiran akan melambatnya ekonomi dunia akibat ketegangan perdagangan yang terus memburuk. Selain itu, status dolar AS sebagai aset safe haven dinilai semakin rapuh akibat kebijakan kontroversial dari pemerintah Amerika Serikat.
Meski harga emas terus mencetak rekor, Lukman menilai bahwa emas masih menjadi pilihan investasi yang bijak. Ia menyarankan investor untuk tidak membeli dalam jumlah besar sekaligus, melainkan menggunakan pendekatan dollar cost averaging, yakni membeli emas secara bertahap guna mengurangi risiko dari fluktuasi harga.