Banjir dan Longsor Melanda Soppeng: 119 Pengungsi, 1 Tewas, dan 4 Terluka
Soppeng, Sulawesi Selatan – Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Soppeng pada akhir pekan lalu telah menyebabkan kerusakan besar di beberapa kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng melaporkan bahwa peristiwa ini mengakibatkan 119 orang mengungsi, empat warga terluka, dan satu korban jiwa akibat longsor yang terjadi di Desa Mattabulu.
Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, menyampaikan bahwa semua kecamatan di wilayah Soppeng terdampak banjir, yang terjadi pada Sabtu (21/12). Sementara itu, longsor yang terjadi pada Minggu (22/12) di Desa Mattabulu mengakibatkan seorang warga, Petta Mariam, ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun material longsoran. “Berdasarkan laporan BPBD, kami mencatat 119 jiwa mengungsi, 4 orang masih dirawat di rumah sakit, dan ada satu korban jiwa akibat longsor,” ujar Kaswadi, Selasa (24/12).
Banjir yang terjadi juga merendam ribuan hektare lahan pertanian, yang sebagian besar merupakan lahan padi dan jagung. Sekitar 6.153 hektare tanaman padi dan hampir 1.000 hektare tanaman jagung diperkirakan gagal panen akibat banjir. “Banjir ini menggerus banyak lahan produktif. Banyak petani yang terancam gagal panen, dan ini tentu akan berdampak besar pada perekonomian masyarakat,” jelas Kaswadi.
Selain itu, longsor menyebabkan kerusakan pada 10 rumah yang tertimbun dan dua rumah lainnya hanyut terbawa arus. Infrastruktur vital, seperti jembatan gantung yang menghubungkan Desa Soga dan Desa Mariorilau, terputus akibat bencana tersebut. “Jembatan ini sangat vital, karena menghubungkan dua desa yang selama ini menjadi jalur utama warga. Kami juga sedang melakukan pendataan kerusakan pada jalan-jalan yang terendam banjir,” ujar Kaswadi.
Hingga kini, jumlah warga yang terdampak bencana mencapai 11.961 kepala keluarga atau sekitar 17.094 jiwa. BPBD Soppeng terus melakukan penanganan darurat, termasuk mendirikan posko-posko pengungsi dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Pemerintah daerah dan masyarakat bekerja sama untuk memastikan pemulihan pasca-bencana ini dapat berjalan lancar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Soppeng juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada, mengingat hujan deras yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. “Kami telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan dan kebutuhan dasar lainnya kepada para pengungsi. Semoga situasi segera membaik dan warga dapat kembali ke kehidupan normal,” tutup Kaswadi.