https://acompanhanteslisboa.net

Banjir Bandang dan Longsor Hancurkan 8 Desa di Bondowoso, Puluhan Rumah Terendam

Bondowoso, Jawa Timur – Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Kabupaten Bondowoso, menghancurkan infrastruktur dan merendam puluhan rumah. Kejadian bencana alam ini terjadi pada Senin, 23 Desember 2024, dan mengakibatkan kerusakan yang parah di beberapa wilayah.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, sedikitnya delapan desa terdampak bencana ini. Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari, menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya. Sebanyak 24 rumah warga terendam banjir, satu jembatan putus, dan sebuah DAM Angsana jebol, menambah parah kondisi di desa tersebut.

Bencana juga melanda enam desa di Kecamatan Tlogosari, yakni Desa Tlogosari, Trotosari, Pakisan, Sulek, Jebung Lor, dan Jebung Kidul. Di Desa Pakisan, jembatan penghubung Dusun Butok dan Dusun Sukorejo ambruk, menghalangi akses antar dusun. Kejadian serupa terjadi di jembatan penghubung Desa Pakisan-Sulek yang ikut rusak parah.

Di Desa Sulek, sedikitnya enam rumah terendam banjir, dan empat rumah lainnya tertimpa longsor. Sementara itu, di Desa Brambang Darussalam, tanah longsor menyebabkan kerusakan pada tiga jembatan di Dusun Doren.

Pj. Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, mengungkapkan bahwa penanganan darurat telah dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak. Bantuan berupa makanan cepat saji, air bersih, dan perlengkapan darurat telah disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

“Tim kami segera bergerak untuk memberikan bantuan darurat, termasuk penyediaan makanan dan air bersih. Selain itu, kami juga segera membuat jembatan sementara untuk menghubungkan titik-titik vital,” ujar Hadi Wawan Guntoro.

Terkait kerusakan DAM Angsana, pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi potensi bencana lanjutan. Salah satu solusi yang diambil adalah menutup sementara DAM dengan bronjong agar air tidak meluap ke pemukiman warga.

Pihak Pemkab Bondowoso juga mengalokasikan dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, terutama jembatan dan akses utama yang sangat dibutuhkan oleh warga. “Kami akan segera menanggulangi titik-titik vital terlebih dahulu dan memetakan langkah-langkah selanjutnya, apakah bisa kami tangani sendiri atau perlu bantuan dari pemerintah pusat,” tambah Hadi.

Dengan kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung, warga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemerintah daerah akan terus melakukan upaya penanggulangan bencana dan memperbaiki kerusakan secepatnya untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *